Showing posts with label pendidikan. Show all posts
Showing posts with label pendidikan. Show all posts
PANDUAN MENCEGAH PENULARAN COVID-19 UNTUK GURU DAN MURID



Guru memainkan peran penting dalam membantu siswa memahami penyakit COVID-19 dan mengatasi kecemasan mereka. Karena itu, guru harus aktif mencari informasi yang benar dan bantu siswa agar tidak terperangkap hoax atau informasi yang salah. Guru harus mencontohkan perilaku-perilaku yang melindungi diri dan orang lain. 
  • Jelaskan hal terpenting yang kita perlu lakukan adalah cuci tangan pakai sabun dan air mengalir minimal 20 detik 
  • Cuci tangan pakai sabun saat tiba di rumah, sekolah, sebelum makan, sebelum menyiapkan makanan, dan setelah menggunakan toilet 
  • Bila siswa masih terlalu kecil, bantu dia mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir yang benar 
  • Gunakan cairan pembersih tangan (minimal 60% alkohol) bila sabun dan air mengalir tidak tersedia. Sekolah perlu menyediakan sarana cuci tangan pakai sabun atau cairan pembersih tangan yang memadai 
  • Tutup mulut dan hidung dengan siku terlipat saat batuk atau bersin atau gunakan tisu, yang langsung dibuang ke tempat sampah yang tertutup setelah digunakan (sekolah perlu menyediakan tempat sampah). Ingatkan anak untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan cairan pembersih tangan 
  • Jaga jarak paling sedikit 1 meter dengan orang. Jangan berada dekat orang yang tidak sehat 
  • Hindari menyentuh wajah karena mulut, hidung mata dapat menjadi pintu masuk virus 
  • Hindari bersalaman. Sebagai gantinya, lambaikan tangan, atau modifikasi salam lainnya, misalnya salam siku atau beri senyum 
  • Bila guru atau siswa sakit, istirahatlah di rumah. 
  • Sampaikan pada anak bahwa tidak semua yang dari media sosial itu benar, karena itu jangan langsung dipercaya
  • Ajak siswa membuat poster, menulis puisi atau esai tentang cara melindungi diri dan orang lain. Kenalkan virus corona dan COVID-19 di kelas science. Praktikkan cara menutup hidung dan mulut saat bersin atau batuk dan cara bersalaman gaya baru yang aman. Ajarkan cara membuat cairan pembersih tangan 
  • Siapkan sejumlah PR bagi siswa yang harus istirahat di rumah 
  • Membersihkan ruangan dan lingkungan sekolah secara rutin (minimal 1 kali sehari) dengan desinfektan, khususnya gagang pintu, saklar lampu, komputer, meja, keyboard dan fasilitas lain yang sering terpegang oleh tangan 
  • Tidak memberlakukan hukuman/sanksi bagi siswa yang tidak masuk karena sakit, serta tidak memberlakukan kebijakan insentif berbasis kehadiran (jika ada)  Sumber: www.convig19.go.id

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI HOLISTIK INTEGRATIF
Oleh: Muhammad Aziz, SH, CHt


PENGANTAR

Negara Indonesia dibentuk dan dirikan untuk membangun JIWA dan RAGA sebagai mana termaktub dalam lagu Indonesia Raya. Jiwa tentukan dalam hal ini adalah sumber daya manusia sebagai tolok ukur kemajuan suatu bangsa adalah majunya pendidikan yang beringritas, berkesadaran sosial tinggi, dan bernalar dengan akal sehat. Satuan pendidikan yang sangat mendasar adalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dengan satuan pendidikan TPA, KB, TK, RA, SPS. Pengembangan dan corak varian dalam menghadirkan pendidikan yang lebih mendekatkan diri pada kearifan lokal masyarakat perlu ada inovasi pengembangan pendidikan. Salah satunya adalah pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif, yaitu upaya pengembangan anak usia dini yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan esensial anak yang beragam dan saling terkait secara simultan, sistematis, dan terintegrasi.

Layanan stimulasi holistik mencakup layanan pendidikan, kesehatan, gizi, perawatan, pengasuhan, perlindungan dan kesejahteraan menjadi kebijakan pengembangan anak usia dini dengan melibatkan pihak terkait baik instansi pemerintah, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi, tokoh masyarakat, dan orang tua. Untuk menjamin pemenuhan hak tumbuh kembang anak usia dini, diperlukan upaya peningkatan kesehatan, gizi, perawatan, pengasuhan, perlindungan, kesejahteraan dan rangsangan pendidikan yang dilakukan secara simultan, sistematis, menyeluruh, terintegrasi dan berkesinambungan, satuan PAUD memiliki peranan yang sangat strategis dalam upaya pemenuhan kebutuhan anak tersebut melalui kerjasama lintas sektor dengan sektor-sektor terkait. Dalam hal ini TK Islam Terpadu Al Jawwad secara berlahan sudah termasuk dalam Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif. Karena paling tidak 80% sudah ada program-program layanan yang disyaratkan PAUD holistik integratif tersebut.


PENERAPAN LAYANAN PAUD HOLISTIK INTEGRATIF

1. Layanan Pendidikan

Layanan pendidikan sebagai layanan dasar yang diselenggarakan di satuan PAUD untuk mengembangkan berbagai potensi anak yang mencakup nilai-nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan seni. Penyelenggaraan layanan pendidikan mengacu pada standar Nasional PAUD, kurikulum 2013 PAUD, dan acuan lainnya yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Penyelenggaraan layanan pendidikan pada satuan PAUD dapat memanfaatkan potensi-potensi yang ada di lingkungan sekitar dan bekerjasama dengan instansi dan mitra terkait. Layanan pendidikan di Satuan PAUD menggunakan Prinsip yang digunakan dalam proses pembelajaran anak usia dini sebagai berikut:
a.    Belajar melalui bermain 
Anak di bawah usia 6 tahun berada pada masa 
bermain. Pemberian rangsangan pendidikan dengan cara yang tepat melalui bermain, dapat memberikan pembelajaran yang bermakna pada anak. Anak mendapatkan pengetahuan melalui kegiatan mainnya.
b.    Berorientasi pada perkembangan anak 
Pendidik harus mampu mengembangkan semua aspek perkembangan sesuai dengan tahapan usia anak.
c.    Berorientasi pada kebutuhan anak 
Pendidik harus mampu memberi rangsangan pendidikan atau stimulasi sesuai dengan kebutuhan anak, termasuk anak-anak yang mempunyai kebutuhan khusus.




d.    Berpusat pada anak 
Pendidik harus menciptakan suasana yang bisa mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi, dan

kemandirian sesuai dengan karakteristik, minat, potensi, tingkat perkembangan, dan kebutuhan anak.

e.    Pembelajaran aktif
Pendidik harus mampu menciptakan suasana yang mendorong anak aktif mencari,menemukan, menentukan pilihan, mengemukakan pendapat, dan melakukan serta mengalami sendiri.

f.     Berorientasi pada pengembangan nilai-nilai karakter

Pemberian rangsangan pendidikan diarahkan untuk mengembangkan nilai-nilai yang membentuk karakter

yang positif pada anak. Pengembangan nilai-nilai karakter tidak dengan pembelajaran langsung, akan tetapi melalui pembelajaran untuk mengembangkan kompetensi pengetahuan dan keterampilan serta melalui pembiasaan dan keteladanan.
g.    Berorientasi pada pengembangan kecakapan hidup
Pemberian rangsangan pendidikan diarahkan untuk mengembangkan kemandirian anak. Pengembangan kecakapan hidup dilakukan secara terpadu baik melalui pembelajaran untuk

mengembangkan kompetensi pengetahuan dan keterampilan maupun melalui pembiasaan dan keteladanan.

h.   Didukung oleh lingkungan yang kondusif 
Lingkungan pembelajaran diciptakan sedemikian rupa agar menarik, menyenangkan, aman, dan nyaman bagi anak. Penataan ruang diatur agar anak dapat berinteraksi dengan pendidik, pengasuh, dan anak lain.
i.     Berorientasi pada pembelajaran yang demokratis
Pembelajaran yang demokratis sangat diperlukan untuk rasa saling menghargai antara anak dengan pendidik, dan antara anak dengan anak lain.

j.   Pemanfaatan media belajar, sumber belajar, dan narasumber Penggunaan media belajar, sumber belajar, dan narasumber yang ada di lingkungan PAUD bertujuan agar pembelajaran lebih kontekstual dan bermakna. Termasuk narasumber adalah orang-orang dengan profesi tertentu yang dilibatkan sesuai dengan tema, misalnya dokter, polisi, nelayan, dan petugas pemadam kebakaran.


 2.    Layanan Kesehatan, Gizi dan Perawatan

a.   Layanan kesehatan, gizi, dan perawatan di Satuan PAUD menjadi bagian dari Kurikulum Tingkat Satuan PAUD yang diwujudkan dalam kegiatan rutin seperti:

1)    Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan yang dicatat dalam KMS secara berkala setiap bulan;
2)    Pembiasaan makan makanan sehat dan seimbang atau pemberian makanan tambahan secara berkala (disesuaikan dengan kemampuan lembaga);

3)    Pembiasaan mencuci tangan, menjaga kebersihan diri dan lingkungan;
4)    Pengenalan makan gizi seimbang dengan melibatkan orang tua dalam menyiapkan bekal untuk anak sehari-hari.
5)    Memantau asupan makanan yang dibawa anak setiap harinya termasuk jajanan yang dikonsumsi anak selama ada di Satuan PAUD.

6)    Penyediaan alat P3K untuk penanganan pertama pada anak yang mengalami luka.
7)    Mengontrol kondisi fisik anak secara sederhana (misalnya suhu tubuh, luka dsb).
b.  Memberi fasilitas kepada tenaga Medis untuk melakukan Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK)/ Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK), perbaikan gizi, seperti pemberian vitamin A, pemberian imunisasi, pemeriksaan kesehatan mata, telinga, dan mulut anak.

c.  Berkoordinasi atau meminta bantuan kepada Penilik/Himpaudi/IGTKI/ tokoh masyarakat apabila memerlukan bantuan untuk perluasan jaringan kemitraan, termasuk apabila memerlukan nara sumber atau fasilitas lainnya.

 3.      Layanan Pengasuhan

Pengasuhan pada satuan PAUD dilakukan bekerjasama dengan orang tua melalui program Parenting. Program parenting diisi dengan kegiatan:

a.  KPO (Kelompok Pertemuan Orangtua) seperti penyuluhan, diskusi, simulasi, seminar tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, pengenalan makanan lokal yang sehat, pembiasaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), penanggulangan kecacingan, penggunaan garam beryodium, pencegahan penyakit menular, dan lain-lain.

b.    Konsultasi antara guru dan orangtua berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak.

c.    Keterlibatan orangtua di dalam kelas misalnya membantu menata lingkungan main, membuat media pembelajaran, menjadi model profesi sesuai dengan tema pembelajaran.

d. Keterlibatan orangtua dalam menyediakan program makan bersama secara bergilir sesuai rekomendasi ahli gizi tentang penyediaan menu makanan dengan pemenuhan gizi seimbang.
e.    Keterlibatan orangtua di luar kelas misalnya menjadi panitia kegiatan lapangan, dan menyediakan PMT.

f.     Kegiatan bersama keluarga. 
Kesepakatan antara pihak satuan dengan orangtua untuk dapat terlibat dalam program parenting dapat dilakukan pada saat awal masuk satuan PAUD yang dikuatkan dengan menandatangani surat pernyataan kesanggupan melaksanakan pengasuhan bersama.

Satuan PAUD memfasilitasi komunikasi dengan orang tua melalui buku penghubung dan atau laporan. Buku penghubung merupakan alat komunikasi antara guru dan orangtua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak serta informasi lain berhubungan dengan kegiatan anak di rumah dan di satuan, yang disampaikan setiap saat baik oleh guru maupun orangtua jika ada peristiwa atau informasi.

Buku laporan perkembangan anak merupakan hasil catatan perkembangan anak setelah mengikuti kegiatan di satuan PAUD dalam kurun waktu tertentu, yangdapat disampaikan setiap triwulan atau semester.

 4.      Layanan Perlindungan

Perlindungan anak harus menjadi bagian dari Misi lembaga, artinya semua anak yang ada di Satuan PAUD harus terlindung dari kekerasan fisik dan kekerasan non fisik, antara lain:
a.    Memastikan lingkungan, alat, dan bahan main yang digunakan anak dalam kondisi aman, nyaman dan menyenangkan.
b.    Memastikan tidak ada anak yang terkena bully atau kekerasan fisik ataupun ucapan oleh teman, guru, atau orang dewasa lainnya di sekitar Satuan PAUD.
c.     Mengenalkan kepada anak bagian tubuh yang boleh disentuh dan yang tidak boleh disentuh.
d.    Mengajarkan anak untuk dapat menolong dirinya apabila mendapat perlakuan tidak nyaman, misalnya meminta pertolongan atau menghindari tempat dan orang yang dirasakan membahayakan.
e.    Semua area di satuan PAUD berada dalam jangkauan pengawasan guru.
f.      Semua anak mendapat perhatian yang sama sesuai dengan kebutuhan dan kondisinya.
g.    Memastikan semua guru terbiasa ramah, menghormati, menyayangi, serta peduli kepada semua anak dengan tidak mecap atau melabelkan sesuatu pada anak.
h.    Menumbuhkan  situasi  di  area  Satuan  PAUD  penuh  keramahan,santun, dan saling menyayangi. 
i.      Memastikan saat anak pulang sekolah dalam posisi aman (ada orang dewasa yang mendampingi) 
j.      Menangani dengan segera ketika anak mengalami kecelakaan yang terjadi di Lembaga PAUD.

 5.      Layanan Kesejahteraan

Layanan kesejahteraan diartikan bahwa Satuan PAUD memperhatikan setiap anak terpenuhi kebutuhan dasarnya yakni kepastian identitas, kebutuhan fisik dan kebutuhan rohani. Untuk melaksanakan layanan kesejahteraan bagi anak, Satuan Pendidikan melakukan hal-hal berikut:

a.    Membantu keluarga yang anaknya belum memiliki Akta Kelahiran dengan cara melaporkan ke kelurahan untuk diproses pembuatan aktenya.

b.    Menyisihkan dana bantuan operasional dan dana dari sumber lainnya untuk program makanan tambahan sehat sederhana berbahan baku lokal. Penyiapan makanan tambahan dilakukan dengan cara melibatkan orang tua.

c.    Membantu keluarga yang belum memiliki akses layanan kesehatan dengan mendaftarkan keluarga tersebut sebagai penerima jaminan kesehatan.

d.    Memperlakukan semua anak termasuk anak berkebutuhan khusus sesuai dengan potensi yang dimiliki, kemampuan yang dicapai, dan pemberian dukungan yang sesuai untuk menumbuhkan rasa percaya diri, keberanian, dan kemandirian anak.

e.    Membiasakan untuk memberi penghargaan kepada anak atas usaha yang telah dilakukannya.


Sumber: Juknis PAUD Holistik Integratif


YAYASAN PENACERDAS
PUSAT PENDIDIKAN ISLAM TERPADU AL JAWWAD
TK IT - MADRASAH (ATFHAL- ULA - WUSTHO)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

بسم الله الرحمن الرحيم

SURAT EDARAN
NO.: 01/SE-PPITJ/III/2020


Assalamualaikum warahmatullah wabarokatuh.

Berdasarkan Surat Edaran Bupati Tangerang Nomor: 443.2/1015-Bag.Um/III/2020 tanggal 15 Maret 2020 tentang Himpauan Antisipasi Penyebaran COVID-19. Pada poin(2) menyebutkan, “Menghimbau untuk meliburkan aktifitas pendidikan disemua level tingkatan (PAUD/TK/RA/SD/MI/SMP/MTS) DAN PKBM/Lembaga Kursus lainnya di wilayah Kabupaten Tangerang selama 2 minggu sejak tanggal 16 s/d 30 Maret 2020.”

Dengan sangat berat hati dan terus memohon kepada Alloh Subhanahu Wata’ala agar kita semua terhindar dari penyakit dan dijauhkan dari balak, serta berikhtiar sebagari berikut:
  • Berdasarkan himpauan tersebut aktifitas Pembelajaran di TK Islam Terpadu Al Jawwad mulai tanggal 17 s.d 29 Maret 2020 SEMUA MURID BELAJAR DI RUMAH DENGAN PENDAMPINGAN ORANG TUA.
  • Materi pembelajaran yang sudah dipersiapkan oleh guru dilakukan melalui WA. Sedangkan walimurid mengupload anak saat belajar yang didampingi orang tua, baik video, mp3 maupun gambar.
  • Pendidikan tak hanya soal ilmu pengetahuan an sich, akan tetapi pendidikan meliputi Akhaq yakni pembiasan adab-adab/tata krama/budi pekerti. Maka mohon tetap terjaga pembiasaan yang sudah dijaga di TK IT Al Jawwad di langgengkan di rumah dan lingkungan masyarakat sekitar.
  • Sebagai upaya pencegahan, sekolah dan walimurid perlu menggalakan aktivitas yang dapat meningkatkan imunitas tubuh murid dan dewan guru serta mengkonsumsi vitamin C dan minum air mineral yang cukup.
  • Jaga kebersihan dengan membersihkan apapun yang dengan sekiranya sering bersentuhan dengan orang banyak dengan sabun. Langgengkan berwudhu dalam segala keadaan, tidak hanya saat mau sholat saja. Berolah raga dan berjemur pagi.
  • Membaca qunut nazilah, shalawat thibbil qulubhizib nashr dan doa tolak bala sebagai ikhtiar kita kepada Allah agar sekolah/madrasah dan seluruh bangsa Indonesia terselamatkan dari virus dan bencana ini (kami share di WA Grup MOMG Al Jawwad).

Demikian Surat Edaran kami sampaikan sebagai ikhtiar dan tetap berserah diri kepada Alloh Subhanahu Wata’ala. Terima kasih atas perhatiannnya.

Wassalamualaikumwarahmatullahiwabarokatuh.


Tangerang, 16 Maret 2020
Direktur PPIT AL JAWWWAD


MUHAMMAD AZIZ, SH, CHt



DATA MURID TK ISLAM TERPADU AL JAWWAD
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Berdasarkan Data Dapodik Tahun Pelajaran 2019/2020 murid TK Islam Terpadu Al Jawwad ada 30 murid sebagai berikut:

NO NAMA MURID KELAS TEMPAT LAHIR TANGGAL LAHIR NISN
1 DANISH AHZA MARTANOVA A BANYUMAS 01/11/2014 0145732723
2 FARIZA RAISA RAFANIA A TANGERANG 17/10/2014 0143535599
3 FASTABIQUL KHOIROT BILFAQIH A BREBES 17/07/2014 0149346648
4 HAFIZ AMIRULLAH A TANGERANG 12/09/2014 0145699190
5 MUHAMAD AZZAM ABIDZAR A TANGERANG 20/04/2015 0154715424
6 MUHAMMAD AZKA MUSYAFFA A TANGERANG 28/10/2014 0141565425
7 MUHAMMAD FAYADH HAYFA ALBANTANI A TANGERANG 15/09/2014 0141534309
8 MUHAMMAD RAMDANA A MAJALENGKA 01/12/2014 0146221652
9 MUHAMMAD RAMDANI A MAJALENGKA 01/12/2014 0147897826
10 MUHAMMAD ZIDAN AL GHOZALI A KUNINGAN 05/01/2015 0151621102
11 RIMBOND ANJARI A BREBES  18/08/2014 0143868912
12 ZAHIRA FAIRUZ A TANGERANG 27/01/2015 0152683074
13 AHMAD ALDAN AGUERA B TANGERANG 12/09/2013 0134119670
14 ALINTA CITRA KIRHANA B TANGERANG 29/04/2013 0133273724
15 ALYA APRILIANSYAH B TANGERANG 01/04/2013 0139832981
16 ALYSSA ADARA SALSABILA B TANGERANG 10/05/2014 0144289530
17 ARYAN MUHAMAD HARITH B PEMALANG 15/05/2013 0135544195
18 AULIA SYAFIRA B TANGERANG 31/12/2013 0136810226
19 BERLIANY SANTORO PUJININGRUM B TANGERANG 03/04/2014 0147702402
20 HUMAIROTUL ADWIYA B TANGERANG 22/04/2014 0149695706
21 KHAIRUNNISA B TANGERANG 12/09/2013 0132736640
22 MEISHA PUTRI ARYANTI B TANGERANG 29/05/2013 0138004092
23 MUHAMAD RAFFA DZAKKY HARIRI B TANGERANG 21/08/2013 0135517414
24 MUHAMMAD FADLI RIZKI B JAKARTA 29/03/2013 0134813252
25 NAUFAL ABDILLAH VALENTINO B TANGERANG 19/11/2013 0133608543
26 RAISYAH NADIRAH AGUSTINA B BEKASI 24/08/2013 0133493050
27 RAMADAN DAFFA MAHESA B TANGERANG 07/08/2013 0133614728
28 RATU ANISA B TEGAL 01/03/2014 0146268604
29 SYAFA AULIA RAHMA B TANGERANG 25/11/2013 0134744378
30 UFAIRA NUR AFIFA B TANGERANG 16/07/2013 0135515764


Upaya Meningkatkan Konsentrasi Melalui Permainan Tradisional Pada Anak Usia 5-7 Tahun di TK IT Al Jawwad
Inda Syaputri, Ratna Istiarini

Abstrak

Penelitian ini berusaha untuk meningkatkan konsentrasi melalui permainan tradisional pada anak usia 5-7 tahun di TK IT Al Jawwad. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan sebanyak 3 (tiga) Siklus. Prosedur penelitian ini terdiri dari 4 (empat) tahap, yaitu Perencanaan, Tindakan, observasi dan Refleksi. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah anak didik kelompok B1 dimana anak-anak mengalami masalah dalam konsentrasi seperti fokus, memperhtikan maksimal 5 menit, dan memilih kegiatan yang diinginkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan konsentrasi melalui permainan tradisional. Konsentrasi pada Siklus I mencapai 63%, Siklus II meningkat mencapai 78%, dan meningkat lebih baik lagi pada Siklus III 96%. Kesimpulan penelitian ini bahwa melalui permainan tradisional yang variatif dapat meningkatkan konsentrasi, terbukti bahwa penerapan melalui permainan tradisional dapat meningkatkan konsentrasi anak kelompok B1 di TK IT Al Jawwad. Kata kunci: Anak Usia 5-7 Tahun, Konsentrasi, Permainan Tardisional. Pengantar Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan pendidikan yang paling fundemental (mendasar) karena perkembangan anak di masa selanjutnya akan sangat ditentukan oleh berbagai stimulasi bermakna yang diberikan sejak usia dini. Awal kehidupan anak merupakan masa yang paling tepat dalam memberikan dorongan atau upaya pengembangan agar anak dapat berkembang secara optimal. Jurnal lengkapnya bisa unduh disini

Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Melalui Permainan Sains Pada Anak Usia 5-6 Tahun di TK Islam Terpadu Al Jawwad

Rinah, Iman Nurjaman

Abstract


Kemampuan berhitung anak usia 5-6 tahun di TK Islam Terpadu Al Jawwad belum berkembang optimal, dari 12 anak, ada 8 anak yang kemampuan berhitungnya masih rendah hal ini dikarenakan anak-anak mengalami masalah dalam berhitung seperti menyebutkan lambang bilangan 1-10, menggunakan lambang bilangan untuk menghitung dan mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berhitung melalui permainan sains pada anak usia 5-6 tahun di TK Islam Terpadu Al Jawwad Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan sebanyak 3 (tiga) Siklus. Prosedur penelitian ini terdiri dari 4 (empat) tahap, yaitu Perencanaan, Tindakan, Observasi dan Refleksi. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah anak didik kelompok B2 yang berusia 5-6 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan berhitung melalui permainan sains. Kemampuan berhitung pada Siklus I mencapai 8 %, Siklus II meningkat mencapai 50 %, dan meningkat lebih baik lagi pada Siklus III mencapai 100 %. Kesimpulan penelitian ini bahwa melalui permainan sains yang variatif dapat meningkatkan kemampuan berhitung, terbukti bahwa penerapan melalui permainan sains dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak kelompok B2 di TK Islam Terpadu Al Jawwad. Jurnal lengkap bisa di unduh disini